Selamat Datang, Senang bisa Berbagi, Semoga Bermanfaat

Thursday, 24 January 2013

Definisi Perubahan Sosial



PENDAHULUAN

Seperti yang diungkapkan oleh TS Eliot, saat ini kita memerlukan pemahaman tentang perubahan sosial . Pandangan para pemikir masa lalu bermanfaat dan dapat dijadikan landasan, baik untuk memahami dunia sekarang maupun untuk menyusun perspektif baru masa yang akan datang. Namun demikian beberapa tulisan masa lalu cenderung mengkaburkan arti perubahan sosial itu sendiri, dan dilandasi asumsi-asumsi yang terbukti keliru. Teori-teori masa lalu dibangun berdasarkan asumsi-asumsi di atas mitos tentang perubahan. Mitos-mitos ini merintangi

Definisi Perubahan Sosial
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Menurut William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Menurut Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern.

Menurut John Lewis Gillin, menyatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, serta karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi  istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).

Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan. Sorokin (1957), berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik.

Beberapa Contoh Perubahan Sosial
  1. Perubahan cara berpakaian, perubahan kebiasaan
  2. Proses industrialisasi akan membawa pengaruh perubahan yang besar pada berbagai lembaga kemasyarakatan
  3. Di benua Eropa, kita akan banyak menemukan banyak mesin ATM, mesin kondom, atau mesin penjual tiket. Pemerintah di kawasan Eropa memang sengaja membuat mesin itu untuk mengurangi jumlah tenaga kerja.
  4. Sejak tahun 1991, sistem ekonomi kapitalisme mulai masuk ke Indonesia, sehingga para pemilik modal mulai menguasai perekonomian di Indonesia. Hal ini menyebabkan jurang antara orang kaya dan orang miskin semakin dalam.
  5. Revolusi perancis dan Rusia
  6. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat tradisional atau primitif.
  7. Masyarakat dahulu belum mengenal motor, kemana-mana selalu jalan kaki atau naik sepeda. Sekarang setelah semua mengenal motor, seakan-akan jika tidak ada kendaraan bermotor lebih baik tinggal dirumah dan malas pergi.

Kesimpulan
Dalam ilmu sosial, perubahan sosial adalah sebuah tema klasik yang selalu menarik untuk dibahas, karena setiap waktu perubahan sosial bisa selalu terjadi dan setiap Ilmuan Sosiologi pun mempunyai pendapat yang berbeda tentang satu tema yang sama, seperti tentang perubahan Sosial, Tetapi semua menekankan bahwa Perubahan Sosial terjadi karena adanya keinginan, kesamaan kepentingan, dan ingin menjadi lebih maju.

Perubahan Sosial mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan, karena setiap perubahan membawa manusia itu mempunyai nilai lebih dimata orang lain.

 Sebab-sebab Perubahan Sosial
 Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam (intern) atau sebab dari luar (ekstern). Dalam sebuah masyarakat, perubahan sosial dan budaya bisa terjadi karena sebab dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.

  1. Sebab Intern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
a. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya.
Contoh : perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.

b. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
Contoh : Ditemukannya pembuatan bahan bakar Gas dari kotoran Ternak.

c. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Contoh : Adanya ajaran agama yang menyimpang dari yang sudah ada.

d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar.
Contoh : Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.

  1. Sebab Ekstern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
a. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
Contoh : Masyarakat yang tinggal di wilayah Lumpur Lapindo yang awalnya bekerja sebagai buruh Pabrik

b. Adanya peperangan. Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
Contoh : Masa penjajahan PKI.
c. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Contoh : HELLOWEEN Party

PENUTUP
Sosiologi sebagai ilmu tentang tatanan sosial dan perubahan sosial lahir di tengah pergolakan abad 19. Auguste Comte sebagai Bapak Sosiologi, menjadi bapak yang tidak hanya menjelaskan basis aktif struktur masyarakat tetapi juga rangkaian perkembangan manusia.

No comments: