PENDAHULUAN
Seperti yang diungkapkan oleh TS
Eliot, saat ini kita memerlukan pemahaman tentang perubahan sosial . Pandangan
para pemikir masa lalu bermanfaat dan dapat dijadikan landasan, baik untuk
memahami dunia sekarang maupun untuk menyusun perspektif baru masa yang akan
datang. Namun demikian beberapa tulisan masa lalu cenderung mengkaburkan arti
perubahan sosial itu sendiri, dan dilandasi asumsi-asumsi yang terbukti keliru.
Teori-teori masa lalu dibangun berdasarkan asumsi-asumsi di atas mitos tentang
perubahan. Mitos-mitos ini merintangi
Definisi Perubahan Sosial
Perubahan sosial budaya adalah sebuah
gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu
ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Menurut William
F. Ogburn dalam Moore
(2002), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang
lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material
maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Menurut Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial
menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau
sebab-sebab ekstern.
Menurut John Lewis Gillin, menyatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu
variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi, serta karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial
adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan
sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia
dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.
Perubahan sosial merupakan bagian
dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang
meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan
tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial.
Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan
tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).
Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala
perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat,
yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada
lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan
mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto, 1990). Perubahan sosial
terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan
keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis,
biologis, ekonomis dan kebudayaan. Sorokin (1957), berpendapat bahwa segenap
usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam
perubahan sosial tidak akan berhasil baik.
Beberapa
Contoh Perubahan Sosial
- Perubahan cara berpakaian, perubahan kebiasaan
- Proses industrialisasi akan membawa pengaruh perubahan yang besar pada berbagai lembaga kemasyarakatan
- Di benua Eropa, kita akan banyak menemukan banyak mesin ATM, mesin kondom, atau mesin penjual tiket. Pemerintah di kawasan Eropa memang sengaja membuat mesin itu untuk mengurangi jumlah tenaga kerja.
- Sejak tahun 1991, sistem ekonomi kapitalisme mulai masuk ke Indonesia, sehingga para pemilik modal mulai menguasai perekonomian di Indonesia. Hal ini menyebabkan jurang antara orang kaya dan orang miskin semakin dalam.
- Revolusi perancis dan Rusia
- Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat tradisional atau primitif.
- Masyarakat dahulu belum mengenal motor, kemana-mana selalu jalan kaki atau naik sepeda. Sekarang setelah semua mengenal motor, seakan-akan jika tidak ada kendaraan bermotor lebih baik tinggal dirumah dan malas pergi.
Kesimpulan
Dalam ilmu sosial, perubahan
sosial adalah sebuah tema klasik yang selalu menarik untuk dibahas, karena setiap
waktu perubahan sosial bisa selalu terjadi dan setiap Ilmuan Sosiologi pun
mempunyai pendapat yang berbeda tentang satu tema yang sama, seperti tentang
perubahan Sosial, Tetapi semua menekankan bahwa Perubahan Sosial terjadi karena
adanya keinginan, kesamaan kepentingan, dan ingin menjadi lebih maju.
Perubahan Sosial mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan,
karena setiap perubahan membawa manusia itu mempunyai nilai lebih dimata orang
lain.
Sebab-sebab
Perubahan Sosial
Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam
(intern) atau sebab dari luar (ekstern). Dalam sebuah masyarakat, perubahan
sosial dan budaya bisa terjadi karena sebab dari masyarakat sendiri atau yang
berasal dari luar masyarakat.
- Sebab Intern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri,
antara lain:
a. Dinamika penduduk, yaitu
pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya.
Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya.
Contoh : perubahan penduduk adalah program
transmigrasi dan urbanisasi.
b. Adanya
penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan
dari bentuk penemuan lama (invention).
Contoh : Ditemukannya pembuatan bahan bakar Gas dari kotoran
Ternak.
c. Munculnya berbagai
bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Contoh : Adanya ajaran agama yang menyimpang dari yang sudah ada.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar.
Contoh : Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan
pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat
yang dilandaskan pada doktrin Marxis.
Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara
hingga tatanan dalam keluarga.
- Sebab Ekstern
Merupakan
sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
a. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
a. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
Contoh : Masyarakat yang tinggal di wilayah Lumpur Lapindo yang
awalnya bekerja sebagai buruh Pabrik
b. Adanya peperangan. Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
Contoh : Masa penjajahan PKI.
c. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat
lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika
pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut
demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka
disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan
mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan
muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat
bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Contoh : HELLOWEEN Party
PENUTUP
Sosiologi sebagai ilmu tentang
tatanan sosial dan perubahan sosial lahir di tengah pergolakan abad 19. Auguste
Comte sebagai Bapak Sosiologi, menjadi bapak yang tidak hanya menjelaskan
basis aktif struktur masyarakat tetapi juga rangkaian perkembangan manusia.
No comments:
Post a Comment